Oleh: Nur Azizah

Dalam berbagai seminar motivasi baik secara langsung maupun online, atau penggalan video motivasi di youtube, mungkin kita sering mendengar bahwa orang-orang suskes di dunia ini hanya berjumlah 5% saja, kesuksesanya dapat di lihat dari kegigihannya mencapai puncak kesuksesan yang dibangun dan menjadi obsesi, tidak hanya masalah kekayaan atau dari berapa omset yang dimiliki, tapi lebih dari mental baja dalam berjuang, jatuh bangun, membangun mindset dalam diri dan apapun yang kadang menurut teori TIDAK MUNGKI, tapi mereka membuktikannya menjadi MUNGKIN..!!

Dalam menjalankan kehidupan, siapapun kita, pelajar, guru, kepala sekolah, pegawai, mahasiswa, pedagang, petani, dokter, tim ahli, bahkan motivator sekalipun, pasti pernah mengalami kegagalan, semakin tinggi capaian seseorang maka akan semakin banyak tangga yang harus dilewati dan kemungkinan kegagalan pasti lebih banyak pula.

Bahkan terkadang, ditengah jalan menuju tangga kesuksesan itu, banyak yang  tidak mengerti lagi mau mengerjakan yang mana lagi, langkah apalagi, bagian mana lagi yang harus diperbaiki, jika hanya “bingung dan memilih diam”, maka kemungkinan “jatuh” jauh lebih besar dibanding dengan “berjuang dan belajar lagi”.

Seperti kata seorang pengusaha muda yang diwawancara di instagram, bahwa tidak ada yang mudah, tapi tidak ada yang tidak mungki, tugas kita adalah memulai dan meneruskannya hingga berhasil, tergantung bidang apa yang ingin kita geluti, bekerja dengan orang lain atau membuka usaha itu sama baiknya, tergantung mana yang kita bisa mulai duluan, dan kita tidak boleh malas, harus rajin, apapun bidangnya.

Seperti juga apa yang dikatakan oleh Ary Ginanjar dalam sebuah video pendek  yang dibagikannya ke berbagai media sosial, dapat kita simak bahwa membangun minset positif tentang diri dan kemampuan kita adalah hal dasar yang harus kita lakukan terhadap diri kita masing-masing.

Memprogram otak kita dengan hal-hal positif, sehingga kita mampu mengalahkan mental kalah dalam diri kita, memecatmental kalah” itu untuk selamanya, kita punya kebebasan untuk memilih menjadi pemenang, memiliki keyakinan untuk berhasil, mempunyai dorongan yang kuat untuk sukses dan itu menjadi sebuah unstopable willing (keinginan yang tidak bisa di hentikan) dalam diri kita masing-masing.

Kesuksesan  itu mustahil terjadi secara kebetulan, tiba-tiba datang dengan sendirinya di depan kita tanpa kita rencanakan, tanpa kita desain dengan teliti, tanpa kita usahakan dengan gigih, tanpa ada pengorbanan yang panjang dan melelahkan, itu mustahil.  Jika ada kemungkinannya, maka angka kemungkian itu mendekati nol.

Menjadi orang yang 5% itu, sama dengan menjadi orang-orang yang tidak berhenti hingga mencapai puncak, seperti sebuah iceberg yang tampak di kecil dipermukaan lautan, ternyata memiliki gunung es yang sangat besar dibawah permukaan air laut tersebut, seperti yang di bagikan oleh akun instagram @passivementor bahwa apa yang orang lihat pada orang-orang sukses dan apa yang tidak dilihat orang.  Orang fokus melihat kekayaan yang dimiliki orang yang sukses tersebut, jumlah likers-nya,  followers-nya, sehinga begitu banyak orang berdecak kagum akan capaian itu. 

Tapi mari kita simak bagaimana kehidupan yang mereka ibangun, lihat dari iceberg bagian bawah laut, yaitu : to do list list – pekerjaan yang harus dilakukannya bahkan sering tidak tidur, relationships – hubungn relasi yang harus dibangun, target-taget yang harus dicapai, konten strategi yang harus di buat, membangun konsistensi, membangun jaringan, menyusun strategi, menguasai ilmu hingga jadi keahlian, menginvestasi, dan capaian target waktu.  Luar biasa.!

Begitupun dengan guru, para pendidik, tidak menutup kemungkian kita juga harus melakukan hal yang sama dengan orang-orang yang tergolong dalam orang yang 5% itu, kita pun  bisa menjadi guru yang 5% selama kita mau dan gigih mengikuti cara mereka, orang-orang yang 5%, walaupun  tidak persis sama, setidaknya mempunyai mental sama.

Melihat pola hidup orang yang 5%, maka guru yang 5% dapat diasosiasikan menjadi guru yang mendidik siswa  menjadi lebih baik dari dirinya, menjadi guru yang lebih baik dari tahun ke tahun, menjadi contoh bagi siswa-siswa di sekolah dan di masyarakat, menjadi guru yang gigih belajar, gigih membaca, gigih menulis, gigih berkarya, gigih menemukan dan menerapkan ide-ide cemerlang di sekolah, guru yang memberi manfaat lebih banyak untuk siswa dan teman-teman guru lainnya, memiliki semangat juang yang tinggi, memotivasi diri sendiri dan orang lain.

Seperti apa yang dilakukan banyak guru-guru cerdas Indonesia seperti Ms. B  pangilan akrab dari Ibu Badriah guru SMAN 2 Cianjur (badriahyankie on instagram), dari postingan instagramnya dapat kita simak berbagai kegiatan literasi yang dilakukan untuk siswa-siswa dan sekolahnya serta capaian-capaian prestasinya, atau apa yang dilakukan Pak  Slamet Riyanto, penulis buku Guru Ndeso Inspirator yang sudah melanglang buana ke berbagai negara dan menjadi inspirator bagi banyak guru di Indonesia.  Kitapun dapat melakukan hal yang sama. Bapak ibu guru Indonesia, ayo menjadi guru yang 5%, dengan gigih mengoptimalkan potensi, tanpa henti.  Best Luck.

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?