Oleh: Nur Azizah

(Guru Belajar Menulis, Anggota IRo-Society, Anggota FLP Sumatera Barat)

Banyak umat Islam yang tidak hafal nama-nama dan urutan penanggalan Hijriyah, sehingga tidak banyak yang mengetahui keistimewaan dan keutamaan yang terdapat pada bulan-bulan tersebut, kecuali bulan Ramadhan saja.  Salah satu bulan istimewa dalam Islam selain bulan Ramadhan adalah bulan Dzulhijjah, bulan yang ke-12 dalam penanggalan hijriyah dan termasuk salah satu bulan Haram.

Ada banyak sekali keutamaan yang terdapat dalam bulan Dhulhijjah, bahkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala bersumpah dengan menyebutkan 10 malam pertama bulan Dzulhijjah pada surah Al Fajr (89) ayat 1 – 3, yaitu:

  (Demi fajar. 1) وَا لْفَجْرِ ()

(Demi malam yang sepuluh. 2) وَلَيَا لٍ عَشْرٍ ()

(Demi yang genap dan yang ganjil. 3)  وَّا لشَّفْعِ وَا لْوَتْرِ  ()

“Demi malam yang sepuluh” menurut Para Ulama adalah 10 malam awal bulan Dzulhijjah, “demi yang genap” adalah malam ke-10, dan “demi yang Ganjil adalah malam ke-9, malam hari Arafah.  

Keistimewaan berikutnya dapat dibaca dari hadist yang disampaikan Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak akan berkurang. Keduanya dua bulan hari raya: bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah.”

(HR. Bukhari 1912 dan Muslim 1089)

Keutamaan bulan Dzulhijjah ini antara lain adalah salah satu bulan yang dimuliakan, dalam Islam terdapat empat bulan yang mulia (asyhurul hurum) salah satunya adalah Dzulhijjah. Pada bulan yang istimewa ini, Rasulullah menganjurkan agar seluruh umat Islam melaksanakan ibadah tertentu, terutama saat 10 hari pertama.  Hal ini sudah disabdakan oleh Rasulullah yang artinya:

Tidak ada hari di mana amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amalan yang dilakukan pada 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak pula ditandingi dengan jihad fi sabilillah?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali jika orang tersebut keluar berjihad lalu sesuatu membahayakan diri dan hartanya lantas kembali dalam keadaan tidak membawa apa pun.”(HR. Bukhari no. 969).

Bulan Dzulhijjah menjadi bulan yang sangat istimewa dalam Islam karena pada bulan ini menjadi waktu pelaksanaan rukun Islam yang kelima yaitu ibadah haji. Ibadah yang wajib bagi muslim yang mampu.  Pada bulan Dzulhijjah juga terdapat hari Arafah yang agung, yaitu hari puncak dalam ibadah haji, hari dimana para jamaah berkumpul di padang Arafah untuk memohon ampunan kepada Allah. Momen ini terjadi di bulan Dzulhijjah, tepatnya tanggal 9 Dzulhijjah.  Pada hari yang agung ini seluruh umat Islam yang tidak berhaji disunnahkan untuk berpuasa. Pahala puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang lalu dan yang akan datang.

Selain itu, bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang Allah muliakan dengan haram berperang. Pada bulan ini, umat Islam tidak dianjurkan untuk berperang, kecuali membela diri.  Anjuran tersebut tertuang dalam Q.S At-Taubah ayat 36, yang artinya:

 Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah melarang untuk berperang karena mulianya bulan ini. Sebagai gantinya, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Selain Dzulhijjah, ada tiga bulan lainnya yang dilarang untuk berperang, yaitu Muharam, Rajab, dan Dzulqaidah.

Keutamaan bulan Dzulhijjah berikutnya adalah dilaksanakan salah satu amalan penting dalam Islam yang dilakukan pada hari raya Idul Adha, yaitu ibadah kurban, ibadah yang pertama dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS, ibadah yang menunjukkan ketaatan pada Allah Subhanahuwata’ala, ketaatan pada perintah Allah yang memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih anak yang sangat disayanginya yaitu Nabi Ismail, dan kisah ini dapat dibaca pada tulisan berikutnya. 😀

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?